Biografi Nelson Mandela merupakan salah satu biografi yang sangat menginspirasi. Ia adalah tokoh pergerakan Aphartheid menolak deskriminasi terhadap orang kulit hitam. Ia terpilih menjadi presiden pertama di Afrika Selatan yang berasal dari kulit hitam periode 1994 sampai 1999. Kepergiannya 2013 lalu membuat dunia sangat kehilangan tokoh yang sangat berani berjuang menegakkan keadilan.
Nelson Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan pada 18 Juli 1918. Semasa kecil Ia sempat menjadi seorang penggembala sapi. Malang, ketika usianya menginjak 9 tahun, Ia harus kehilangan sang ayah karena penyakit paru-paru. Tanpa ayahnya, beliau merasa terabaikan dan menjadi anak yang pemberontak. Akhirnya, sang Ibu mengirimnya ke ke istana "Great Place" di Mqhekezweni.
Di kerajaan tersebut, Mandela belajar di sekolah kawasan istana. Ia mempelajari bahasa Inggris, Xhosa, sejarah, dan geografi. Dari sinilah kecintaannya terhadap negaranya tumbuh. Ia kerap kali mendengarkan cerita-cerita dari pengunjung istana tentang sejarah Afrika. Dari cerita tersebut Ia kemudian terpengaruh retorika anti-imperialis yang menganggap bahwa kolonialis Eropa sebagai penolong, bukan penindas. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Clarkebury Boarding Institute di Engcobo, institusi bergaya Barat yang merupakan sekolah Afrika berkulit hitam terbesar di Thembuland.
Mandela mengambil gelar Bachelor of Arts (BA) di University of Fort Hare, institusi kulit hitam elit di Alice, Eastern Cape. Di sana ia belajar bahasa Inggris, antropologi, politik, pemerintahan pribumi, dan hukum Belanda Romawi pada tahun pertamanya. Namun Ia dikeluarkan karena terlibat aksi boikot Students' Representative Council (SRC). Ia meninggalkan kuliahnya tanpa gelar.
Tahun 1943, Mandela bertemu Anton Lembede, seorang nasionalis Afrika yang sangat menentang front ras bersatu terhadap kolonialisme dan imperialisme atau aliansi dengan kaum komunis. Merasa perlunya sayap pemuda untuk memobilisasi penduduk Afrika secara besar-besaran dalam penentangan penindasan mereka, Mandela ikut dalam delegasi yang memberitahu Presiden ANC Alfred Bitini Xuma soal rencana tersebut dirumahnya di Sophiatown; African National Congress Youth League (ANCYL) didirikan pada Minggu Paskah 1944 di Bantu Men's Social Centre di Eloff Street; Lembede menjadi Presiden dan Mandela menjadi anggota komite eksekutif.
Setelah kaum nasionalis Afrikaner dari Partai Nasional berkuasa tahun 1948 dan menerapkan kebijakan apartheid, popularitas Mandela melejit di Defiance Campaign ANC tahun 1952, terpilih menjadi Presiden ANC Transvaal, dan menghadiri Congress of the People tahun 1955.
Sebagai pengacara, ia berulang kali ditahan karena melakukan aktivitas menghasut dan, sebagai ketua ANC, diadili di Pengadilan Pengkhianatan pada 1956 sampai 1961, namun akhirnya divonis tidak bersalah. Meski awalnya berunjuk rasa tanpa keker4s4n, ia dan Partai Komunis Afrika Selatan mendirikan militan Umkhonto we Sizwe (MK) tahun 1961 dan memimpin kampanye pengeboman terhadap target-target pemerintahan. Pada 1962, ia ditahan dan dituduh melakukan sabotase dan bersekongkol menggulingkan pemerintahan, dan dihukum penjara seumur hidup di Pengadilan Rivonia.
Mandela menjalani masa kurungan 27 tahun, pertama di Pulau Robben, kemudian di Penjara Pollsmoor dan Penjara Victor Verster. Kampanye internasional yang menuntut pembebasannya membuat Mandela dibebaskan tahun 1990. Setelah menjadi Presiden ANC, Mandela menerbitkan otobiografi dan bernegosiasi dengan Presiden F.W. de Klerk untuk menghapuskan apartheid dan melaksanakan pemilu multiras tahun 1994 yang kelak dimenangkan ANC. Ia terpilih sebagai Presiden dan membentuk Pemerintahan Persatuan Nasional.
Pada usianya yang sudah memasuki 95 tahun, Nelson Mandela sudah sering sakit-sakitan. Akhirnya pada 5 Desember 2013, beliau menghembuskan nafas terakhir setelah 85 hari menjalani rawat inap karena kambuhnya infeksi paru-parunya. Sang Pejuang anti-apartheid tersebut meninggal dengan tenang di rumahnya di Johannesburg. Semua orang merasa kehilangan tokoh revolusioner ini.
Untuk mendapatkan informasi tentang biografi presiden dari negara lainnya silakan kunjungi situs kami di www.tintabiografi.com. Beragam info tentang ulasan biografi tokoh, atlet, pahlawan, artis terkemas secara menarik dan menginspirasi.
selengkapnya...
Nelson Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan pada 18 Juli 1918. Semasa kecil Ia sempat menjadi seorang penggembala sapi. Malang, ketika usianya menginjak 9 tahun, Ia harus kehilangan sang ayah karena penyakit paru-paru. Tanpa ayahnya, beliau merasa terabaikan dan menjadi anak yang pemberontak. Akhirnya, sang Ibu mengirimnya ke ke istana "Great Place" di Mqhekezweni.
Di kerajaan tersebut, Mandela belajar di sekolah kawasan istana. Ia mempelajari bahasa Inggris, Xhosa, sejarah, dan geografi. Dari sinilah kecintaannya terhadap negaranya tumbuh. Ia kerap kali mendengarkan cerita-cerita dari pengunjung istana tentang sejarah Afrika. Dari cerita tersebut Ia kemudian terpengaruh retorika anti-imperialis yang menganggap bahwa kolonialis Eropa sebagai penolong, bukan penindas. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Clarkebury Boarding Institute di Engcobo, institusi bergaya Barat yang merupakan sekolah Afrika berkulit hitam terbesar di Thembuland.
Mandela mengambil gelar Bachelor of Arts (BA) di University of Fort Hare, institusi kulit hitam elit di Alice, Eastern Cape. Di sana ia belajar bahasa Inggris, antropologi, politik, pemerintahan pribumi, dan hukum Belanda Romawi pada tahun pertamanya. Namun Ia dikeluarkan karena terlibat aksi boikot Students' Representative Council (SRC). Ia meninggalkan kuliahnya tanpa gelar.
Tahun 1943, Mandela bertemu Anton Lembede, seorang nasionalis Afrika yang sangat menentang front ras bersatu terhadap kolonialisme dan imperialisme atau aliansi dengan kaum komunis. Merasa perlunya sayap pemuda untuk memobilisasi penduduk Afrika secara besar-besaran dalam penentangan penindasan mereka, Mandela ikut dalam delegasi yang memberitahu Presiden ANC Alfred Bitini Xuma soal rencana tersebut dirumahnya di Sophiatown; African National Congress Youth League (ANCYL) didirikan pada Minggu Paskah 1944 di Bantu Men's Social Centre di Eloff Street; Lembede menjadi Presiden dan Mandela menjadi anggota komite eksekutif.
Setelah kaum nasionalis Afrikaner dari Partai Nasional berkuasa tahun 1948 dan menerapkan kebijakan apartheid, popularitas Mandela melejit di Defiance Campaign ANC tahun 1952, terpilih menjadi Presiden ANC Transvaal, dan menghadiri Congress of the People tahun 1955.
Sebagai pengacara, ia berulang kali ditahan karena melakukan aktivitas menghasut dan, sebagai ketua ANC, diadili di Pengadilan Pengkhianatan pada 1956 sampai 1961, namun akhirnya divonis tidak bersalah. Meski awalnya berunjuk rasa tanpa keker4s4n, ia dan Partai Komunis Afrika Selatan mendirikan militan Umkhonto we Sizwe (MK) tahun 1961 dan memimpin kampanye pengeboman terhadap target-target pemerintahan. Pada 1962, ia ditahan dan dituduh melakukan sabotase dan bersekongkol menggulingkan pemerintahan, dan dihukum penjara seumur hidup di Pengadilan Rivonia.
Mandela menjalani masa kurungan 27 tahun, pertama di Pulau Robben, kemudian di Penjara Pollsmoor dan Penjara Victor Verster. Kampanye internasional yang menuntut pembebasannya membuat Mandela dibebaskan tahun 1990. Setelah menjadi Presiden ANC, Mandela menerbitkan otobiografi dan bernegosiasi dengan Presiden F.W. de Klerk untuk menghapuskan apartheid dan melaksanakan pemilu multiras tahun 1994 yang kelak dimenangkan ANC. Ia terpilih sebagai Presiden dan membentuk Pemerintahan Persatuan Nasional.
Pada usianya yang sudah memasuki 95 tahun, Nelson Mandela sudah sering sakit-sakitan. Akhirnya pada 5 Desember 2013, beliau menghembuskan nafas terakhir setelah 85 hari menjalani rawat inap karena kambuhnya infeksi paru-parunya. Sang Pejuang anti-apartheid tersebut meninggal dengan tenang di rumahnya di Johannesburg. Semua orang merasa kehilangan tokoh revolusioner ini.
Untuk mendapatkan informasi tentang biografi presiden dari negara lainnya silakan kunjungi situs kami di www.tintabiografi.com. Beragam info tentang ulasan biografi tokoh, atlet, pahlawan, artis terkemas secara menarik dan menginspirasi.